Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Mematikan Laptop, Pilih Shut Down atau Sleep?

Ketika kamu ingin menonaktifkan laptop maka ada dua pilihan yang bisa kamu pilih. Yang pertama yaitu bisa dengan cara shut down, dan yang kedua bisa dengan cara sleep. Dan masing-masing pilihan tersebut memiliki tujuan dan keuntungan tersendiri. 

Ada beberapa situasi dimana sebaiknya kamu memilih shut down, dan ada juga situasi dimana sleep akan menjadi pilihan yang baik. Namun sebelum kita bedah mengenai apa yang di maksud pernyataan tersebut, akan lebih baik kita cari tau terlebih dahulu mengenai perbedaan keduanya.

Pilih Shut Down atau Sleep?

Perbedaan shut down dan sleep mode pada sebuah laptop

  • Shut down

Pada intinya ketika kita menonaktifkan laptop dengan memilih shut down, maka akan membuat laptop menjadi benar-benar dinonaktifkan. Dengan kata lain akan benar-benar menghentikan semua kegiatan pada laptop. Namun kekurangan nya adalah ketika akan dinyalakan kamu harus menunggu beberapa saat sampai masuk ke windows. Hal tesebut dikarena pada saat dinyalakan, laptop harus melakukan booting terlebih dahulu sebelum masuk windows. Yang mana terkadang hal ini bisa memakan banyak waktu, namun tentunya lama waktu booting tergantung pada kondisi dan spesifikasi laptop. 

Pada laptop menengah kebawah, apalagi yang masih menggunakan penyimpanan HDD, biasanya waktu booting bisa memakan waktu sekitar 20 detik, atau bahkan bisa lebih. Belum lagi terkadang, kita harus menunggu loading selesai di awal sebelum mask windows.

Sedangkan untuk laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi, khususnya menengah ke atas dan sudah menggunakan penyimpanan SSD, waktu booting bisa berlangsung jauh lebih cepat. Yaitu hanya di kisaran 2 detik hingga 5 detik saja. Namun tetap tergantung pada kondisi dari laptop tersebut. Bahkan kita bisa langsung mengoperasikannya setelah booting, tanpa harus menunggu laptop untuk loading di awal.

  • Sleep Mode

Sedangkan jika kamu menonaktifkan laptop dengan memilih sleep, maka sebenarnya laptop tidaklah benar-benar dimatikan. Pada dasarnya mode sleep hanya akan menonaktikan beberapa fungsi laptop, namun sebenarnya laptop tidak benar-benar dalam kondisi mati (dinonaktifkan).

Dalam kondisi sleep, sebenarnya laptop hanya menonaktifkan komponen-komponen yang banyak memakan daya baterai. Seperti layar, CPU, ataupun GPU. Namun, pada bagian RAM dan juga slot USB yang terdapat pada laptop masih dialiri daya listrik.

Tujuan dari RAM yang tetap dialiri listrik dan dibiarkan aktif adalah agar ia bisa tetap menyimpan dan mengingat apa saja yang kita kerjakan bersama laptop, sebelum kita memilih mode sleep.

Dengan kata lain, aplikasi yang sedang kamu buka dan jalankan, masih akan dipertahankan oleh RAM. Maka dari itu ketika kamu menghidupkan laptop dari mode sleep, maka aplikasi tersebut masih akan terbuka, persis seperti saat sebelum kita memilih mode sleep.

Menghidupkan laptop dari mode sleep biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih singkat jika dibandingkan saat menyalakan laptop yang tadinya kamu shut down. Sehingga sebagian orang akan berpikir bahwa menonaktifkan laptop dengan cara memilih mode sleep adalah pilihan yang lebih baik.

Pada intinya, perbedaan antara shut down dan sleep terletak pada laptop benar-benar dinonaktifkan, atau laptop hanya ditidurkan untuk sementara waktu.

Lalu Kapan Kamu Harus Memilih Shut Down atau Sleep?

Berdasarkan penjelasan di atas, ada kalanya dimana kamu harus memilih salah satunya. Jika kamu merasa sudah selesai dengan pekerjaan atau tugas yang kamu kerjakan, dan ingin menutup semua aplikasi serta menonaktifkan laptop secara keseluruhan, maka sebaiknya pilih saja menu shut down. Karena dengan menu ini, kita bisa benar-benar memberi waktu istirahat pada laptop. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi alasan mengapa kamu lebih memilih mode sleep daripada shut down.

  • Mode Sleep bisa menjadi solusi Jika??

Mode sleep akan sangat ideal dan sangat membantu jika seandainya kamu ingin rehat sejenak, dan ingin melanjutkan pekerjaan nanti. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mode sleep memang akan menonaktifkan sebagian besar komponen laptop. Namun, laptop akan tetap mempertahankan aplikasi yang sudah kamu jalankan.

Alhasil, pada saat kamu membangunkan laptop dari mode sleep, kamu tidak perlu mengulang kembali untuk membuka aplikasi-aplikasi yang kamu gunakan untuk bekerja. Bahkan segala sesuatu yang kamu kerjakan pada suatu aplikasi akan tetap ditampilkan dengan persis sama seperti saat sebelum laptop kita ubah ke mode sleep. Dengan demikian, laptop pun bisa langsung kamu gunakan untuk melanjutkan pekerjaan yang tadi tertunda.

Mode sleep juga akan sangat membantu pada saat kamu berusaha untuk tetap produktif di sela-sela waktu. contohnya, saat kamu sedang mobiling dan sedang berada di dalam angkutan umum. Di sela-sela waktu menunggu tersebut, kamu mencoba untuk tetap menyelesaikan beberapa tugas menggunakan laptop. Namun saat telah tiba di tujuan, ternyata kamu belum sempat menyelesaikan tugas itu. Nah, di saat seperti inilah kamu bisa memanfaatkan mode sleep. Agar nanti, kamu bisa langsung melanjutkan apa yang sudah kamu kerjakan selama menunggu di dalam angkutan umum.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan tentang Mode Sleep

Walaupun memang mode sleep bisa membuat alur kerja menjadi lebih cepat, nyatanya ada beberapa keadaan dimana admin tidak merekomendasikan untuk menggunakan mode sleep. Pertama admin tidak menyarankan untuk menggunakan mode sleep jika laptop yang kamu gunakan masih menggunakan penyimpanan jenis HDD.

Mengapa demikian?

Karna penyimpanan jenis HDD memiliki komponen piringan yang selalu berputar saat sedang beroperasi. Nah, komponen yang bergerak saat sedang aktif tersebut akan sangat berisiko mengalami kerusakan jika terkena guncangan. Perlu di ingat, Admin tidak mengatakan bahwa laptop akan langsung rusak saat terguncang. Melainkan akan sangat beresiko untuk mengalami kerusakan jika terkena guncangan.

Lantas, hubungannya dengan mode sleep apa? Seperti yang kita tahu, Bahwa hal-hal kecil seperti misalnya mouse yang bergeser, atau tombol pada keyboard (apapun) tidak sengaja terpencet, akan langsung membuat laptop terbangun dari mode sleep. Dan hal itulah yang ditakutkan pada laptop yang menggunakan penyimpanan berjenis HDD.

Jika laptop masih menggunakan penyimpanan berjenis HDD, sebaiknya hindarilah untuk menggunakan mode sleep pada saat kita ingin membawanya untuk bepergian. Karena bisa saja ada saat dimana laptop tiba-tiba menyala sendiri karena mungkin terkena tekanan atau hal lainnya saat sedang berada di dalam tas. Yang mana, hal itu membuat laptop (termasuk HDD-nya) menjadi aktif. Sehingga membuat HDD menjadi lebih beresiko untuk mengalami kerusakan.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa laptop yang berada dalam keadaan sleep, itu masih akan mengkonsumsi daya listrik dari baterai. Walaupun memang, konsumsi dayanya jauh lebih kecil daripada saat benar-benar dalam keadaan aktif menyala. Hal ini menjadi penting untuk diperhatkan karena jika ternyata laptop sedang dalam keadaan lobat alias baterai lemah, sebaiknya hindari untuk menggunakan mode sleep. Karena yang dikhawatirkan yaitu baterai laptop menjadi terlalu kosong. Yang akan sangat beresiko untuk membuatnya lebih cepat rusak atau sulit diisi ulang (sulit dicas).

Memang, biasanya laptop yang berada dalam mode sleep terlalu lama akan beralih ke mode hibernate. Yang mana pada mode ini, penggunaan dayanya bahkan bisa lebih kecil lagi. Namun tetap saja, jika dibiarkan terlalu lama, maka baterainya pasti akan terkuras juga.

Demikian yang bisa admin sampaikan, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda. Tinggalkan pesan kamu melalui kotak komentar di bawah.